Selasa, 06 Maret 2012


Drumband di Indonesia sebetulnya sudah banyak sekali penggemarnya namun dalam sejarah berdirinya, organisasi ini belum lama ada. Itupun muncul atas desakan keras dari Dinas olahraga DKI Jaya dan KONI DKI Jaya oleh karena itu Yayasan Dharma Wanodya,
sebuah perkumpulan Drumband di Jakarta, pada tanggal 25 September 1977 mengambil prakarsa untuk mengadakan pertemuan dengan seluruh perkumpulan drumband yang ada di DKI Jakarta Raya. Pertemuan pertama tersebut berlanjut dengan pertemuan kedua tanggal 7 Oktober 1977. Atas keputusan pertemuan tersebut, dibentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang, untuk mempersiapkan pembentukan wadah organisasi drumband. Kelima orang itu adalah B. Nurdanadharma, Gusanto Mulyohardjo, Drs. Zaidan Hendy, Slamet Nugrahono dan E. Sukarno. Bahkan Pemerintah DKI Jaya mendesak lebih lanjut untuk secepatnya, organisasi itu terbentuk dengan S.K. Gubernur KDH DKI Jaya No. 700 yang isinya menentukan bahwa kegiatan drumband dibina oleh Dinas Olahraga dan KONI DKI Jaya.

Singkatnya pada Desember 1977, terbentuklah PB. PDBI (Persatuan Drum Band Indonesia) dengan beberapa peraturan yang masih bersifat sementara, termasuk Anggaran Dasarnya. Menurut perhitungan yang ada jumlah unit drumband di seluruh Indonesia lebih banyak dari pada apa yang tercatat sebanyak 84 drumband. Kenyataannya setelah diadakan hubungan dengan semua Bupati maupun Walikota seluruh wilayah Indonesia, mendapat tanggapan positif, dan terdaftar 400 unit drumband, yang tersebar di 25 prospinsi. Dari sekian banyak unit drumband itu, ternyata yang pernah ikut dalam kejuaraan-kejuaraan Terbuka Drumband Jakarta, Piala Sri Sultan Hamengku Buwono IX serta Kejuaraan Nasional. Selain itu masih ada kejuaraan-kejuaraan di daerah-daerah, seperti di Surabaya, Purwokerto, Medan dan lain-lainnya. Hingga saat ini belum ada standarisasi mengenai peraturan perlombaan. Sedang yang dipergunakan adalah peraturan penerapan beberapa aspek olahraga terkandung dalam kegiatan drumband seperti : aspek pendidikan, kesehatan, prestatief, dan terakhir Hankamnas dalam rangka ketahanan nasional.
Unsur-unsur Gerakan Olahraga dalam Drumband
Drumband suatu kegiatan yang mengadung gerakan-gerakan di tempat dan berjalan, yang mengandung unsur-unsur :
1. Gerakan Pelepasan/Perenggangan, yang ditampilkan dalam memukul, gerakan-gerakan lengan dan kepala dari penata rama (Mayor/Mayorette), dalam memberikan aba-aba para pemain drumband.
2. Gerakan Penguatan, semua pemain drumband harus memiliki kekuatan otot guna membawa peralatan drumband.
3. Gerakan Ketangkasan/Kekuatan, ini dapat dilihat dalam Pom-Pom Girl, Baton Twilers, Colourguard dan ketangkasan drum mayor dalam gerakan membawa, melempar menangkap stik, mengambil, memainkan alat tersebut, membuat koreografi sesuatu instruksi
4. Gerakan Keindahan, merupakan gabungan gerakan secara keseluruhan dari pada pemain drumband, keterampilan, kelincahan pemain drum dan penata rama, mengandung gerakan yang indah/estetis.
5. Koordinasi, permainan drumband merupakan perpaduan dari koordinasi para pemain, baik penampilan maupun gerakan seluruh bagian-bagian tubuh mereka.
Mengenal Olahraga Drumband
Drumband cabang olahraga yang dilakukan secara berkelompok melibatkan berbagai peralatan dan gerakannya diikuti musik yang mereka mainkan. Karena masuk olahraga berkelompok, maka dumband banyak sekali menemui faktor kesulitan.
Seperti cabang olahraga lainnya, drumband juga dibagi dalam beberapa peringkat (kelas-kelas) yaitu Kelas A dan Kelas B. Kelas A, peralatannya dibatasi dengan alat-alat pukul atau disebut perkusi.
Kelas A, ini dibagi dalam 4 Divisi :
- Divisi I
- Divisi II
- Divisi III
- Divisi IV.
Sedang Kelas B adalah unit drumband yang peralatannya tidak dibatasi. Artinya boleh ditambahn dengan instrumen tiup. Ada dua Divisi Kelas B, Divisi I dan Divisi II. Penentuan peringkat divisi berdasarkan prestasi yang pernah diperoleh dalam perlombaan, festival atau seleksi yang pernah diadakan PDBI Pusat dan Daerah. Sedang Kelas A Divisi IV peserta baru, atau unit pemula perlombaan. Sedang dipergunakan adalah peraturan yang dihasilkan dalam ongress, yangmasih pula disampaikan untuk diberlakukan secara nasional.
Kenyataan pula bahwa mutu dan perlengkapan dari masing-masing unit drumband yang ada tidaklah sama. Untuk itu tugas PB. PDBI berusaha meningkatkan unit-unit drumband tersebut. Diusahakan pula untuk mendatangkan pelatih-pelatih luar negeri, namun berhubung faktor dana, hingga kini belum dapat terlaksana. Diterbitkan pula semacam buletin, yang diedarkan ke seluruh perwakilan atau anggota agar dapat bermanfaat bagi pengembangan mutu drumband.
*sumber http://trendmarching.or.id
SEJARAH MARCHING BAND
Menengok kembali ke jaman kuno, marching band bersumber dari seremonial militer dan keagamaan, yang dikemas dalam suatu pertunjukan yang indah atau hiburan. Dalam banyak kebudayaan, musik perang ( musik militer ) menginspirasi para pria dalam berperang, sebagi tanda untuk maju dan mundur, sebagai pendukung jiwa para prajurit dan merayakan keberaniannya
Marching band menggunakan gabungan dari alat brass, perkusi dan alat tiup kayu yang harus dibawa saat mereka berjalan. Instrumen marching band termasuk flute dan piccolo, French horns, saxophones, clarinet, trumpet, trombone, tuba, drum, cymbal dan triangle. Beberapa band memasukkan glockenspiel, xylophone ke dalam seksi perkusinya. Ada pula marching bagpipe bands.
Terdapat benda seni Mesopotamia kuno yang diperkirakan berumur 4.000 SM, yang menyerupai kettle drum. Alat perkusi seperti cymbal telah digunakan oleh masyarakat Mesir kuno, Syria, Yunani, Romawi dan Yahudi. Timpani atau tambourine adalah salah satu contoh dari alat perkusi yang tidak banyak berubah sepanjang masa.
Alat tradisional terbuat dari kulit binatang atau kulit kerang adalah sama dengan yang kita gunakan saat ini. Seperti yang digunakan oleh Canadian Ojibwa dan Cree First Nation, sama dengan masyarakat Timur tengah kuno dimana hal ini berasal. Para budak Afrika memperkenalkan xylophone ke dalam komunitas Latin pada waktu penaklukan Spanyol pada abad 16 dan 17. Drum dan castanet mengiringi taria-tarian Roma kuno. Triangle aslinya berasal dari musik Turki yang mengkombinasikan triangles dengan cymbal dan drum dengan ukuran yang berbeda.
ALAT TIUP BRASS
Alat tiup brass berasal dari beberapa nenek moyang yang luar biasa. Etruscan cornu atau sangkakala perang, berukuran 126 x 55 inch, yang ukurannya terlalu besar untuk dipakai di marching band saat ini. Tetap saja alat ini menjadi alat yang penting di lingkungan militer dari waktu ke waktu juga dimainkan pertarungan gladiator. Etruscan juga menggunakan lituus yang terlihat dan terdengar seperti tuba pada saat ini.
Sangkakala berumur 2000 SM. Pertama kali digunakan sebagai sangkakala untuk berburu, French Horns dibuat di Prancis pertengahan abad ke 16. Dibutuhkan 12 kaki pipa gulung yang menghasilkan 12 suara, rangkaian harmoni alami. Pada tahun 1750an, para musisi mulai menggunakan tangan pada bells( ujung depan ) dan memasukkan lebih banyak lagi not. Valve baru digunakan pada abad 19an. Trombone pertama atau yang pernah disebut“sack-buts” tercatat di abad ke 14. Pada abad ke 15an terdapat 3 jenis ukuran trombones; alto, tenor dan bass. Mendekati abad ke 18 bagian depan trombone menjadi lebih mengembang.
Trumpet, pertama dibuat pada jaman kuno berasal dari kulit kerang, yang selanjutnya dibuat dari perak atau perunggu oleh masyarakat Mesir yang juga menambahkan panjang, pipa lurus dan bells yang mengembang. Dua buah trumpet ditemukan dimakam Tutankhem atau Pharaoh Mesir atau raja.
Lama kelamaan pengembangan menghasilkan perubahan dalam pembuatan alat dan perubahan suaranya. Contohnya Bluehmel piston valve, diciptakan pada tahun 1820an memungkinkan alat tiup untuk bermain not bawah. Piston valve ini memudahkan dalam penemuan trumpet kromatik, bentuk S dari trumpet yang kita kenal saat ini. Tidak seperti trumpet modern trumpet kuno sangat sederhana dan hanya dapat bermain nada-nada natural.
Tuba modern dipatenkan pada tahun 1835 oleh Prussian bandmaster Friedrich Wilhelm Wieprecht dan Johan Gottfried Moritz. Tuba marching band yang biasanya adalah baritone tuba, juga disebut euphonium atau sousaphone 3 valve. Tuba Marching bugle biasa digunakan saat ini di drum and bugle corps.
MUSIK MARCHING BAND
Sampai tahun 1600an, para musisi militer belajar musik mereka dengan meniru satu sama lain. Pada abad ke 17, composer mulai menulis musik terutama untuk marching band. Jean Baptiste Lully, composer dan musisi Prancis adalah composer pertama yang menulis dan mengeluarkan partitur drum. Seiring dengan waktu, bada lebih banyak lagi composer yang menulis musik marching untuk band, termasuk Johann Sebastian Bach dan Wolfgang Amadeus Mozart. Pada usia 29 tahun, Franz Joseph Haydn menulis musik mars untuk kelompok militer
C.P.E Bach menulis beberapa sonata outdoor dan Michael Haydn menulis sebuah mars band Turki. Hector Berlioz menulis buku pertama orkestrasi. Dia juga menulis untuk brass band untuk 108 anggota band.
SERAGAM MARCHING BAND
Secara tradisional, seragam pemain band militer menggunakan renda dan pita untuk membedakan dengan seragam prajurit biasa. Sejak komandan ingin mereka mengetahui dimana posisi prajurit pemberi tandanya setiap saat, maka pemain drum menggunakan seragam yang mudah dilihat. Seperti band sekolah yang semakin popular, anggota marching band menggunakan warna-warna sekolah. Saat ini, seragam band juga memasukkan celana panjang, bretel, jaket dan sarung tangan. Helm dengan tali dagu dan beberapa aksesoris lainnya yang kadang-kadang digunakan. Sepatu kadang-kadang dilapisi lagi untuk menghindari percikan lumpur.
Sekitar tahun 1923 kontes dan festival band mulai digelar. Pada tahun 1960an marching band mulai popular dan beberapa kejuaraan mulai berkembang. Pada tahun 1970an pola drill simetris mulai popular. Twirling baton dan swing flags menjadi bagian terbanyak dalam show dan band-band Amerika selalu mengibarkan bendera U.S.A dalam setiap penampilan rutinnya. Pemain perkusi cenderung berada pada jarak garis 50 yard bersama dengan garis banner di belakang lapangan.
Pada tahun 1980an, colorguard dan perkusi mengambil bagian yang lebih besar dalam penampilan. Langkah menjadi lebih cepat dan skill colorguard l dituntut lebih banyak lagi. Musiknyapun menjadi lebih sulit mulai dari musik klasik oleh composer seperti Dvorak dan Stravinsky hingga musik popular dan lagu-lagu penampilan
Tahun 1990an terlihat seragam yang lebih menyala dan drill colorguard yang lebih berani. Marching band dituntun untuk mengerjakan lebih banyak lagi permintaan dan musiknya lebih bervariasi. Tuning marching band bisa sangat berbeda seperti Phantom of the Opera, Beatle’s song, atau musik dari Titanic dan God Bless the Child. Saat ini penampilan band hanya bisa dibatasi oleh imajinasi bandnya sendiri.
APA ITU DRUM CORPS ?
Drum corps saat ini adalah sebuah kompetisi marching band yang terdiri dari brass, perkusi dan colorguard. Drum corps mempunyai sejarah yan panjang dan bervariasi. Drum Band Connecticut’s Mattatuck dimulai pada tahun 1767 dan masih mempunyai anggota hingga melewati 230 tahun. John Philip Sousa menulis sebuah instruksi manual untuk Drum and Bugle corps di tahun 1886. Hall of Fame Drum Corps dimulai pada tahun 1966.
Boston Crusader dinyatakan sebagai anggota kehormatan oleh almarhum Presiden John F.Kennedy, dan mereka adalah unit drum corps pertama yang membawa bass drum double secara horizontal. Blue Devils adalah unit drum corps pertama yang memenangkan setiap caption di final DRUM CORPS INTERNATIONAL ( DCI ). Royal Crusader mencatat rekor dunia pada 16 April 1978 untuk bermain drum secara konstan berjalan sejauh 20 mil. Pada tahun 1979 Phantom Regiment mendapat nama Baskin-Robbins ice cream setelah mempromosikan kejuaraan DCI wilayah utara di Ypsilanti. New York Lancers tampil dalam Sesame Street untuk menerangkan mengenai ritme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar